Budayakan Membaca Sejak Dini

Tips Mengatasi Anak Sulit Makan


Aku Tak Mau artinya Ajari Aku
(Kisah mengatasi anak sulit makan)

“Aku tak suka bayam”, “Aku mau muntah makan udang”, “Brokoli itu rasanya tidak enak”, dan berbagai komentar lain disampaikan anak kita ketika menolak jenis makanan tertentu. Sebagian orangtua mengalah dan memberikan makanan lainnya yang penting anak mau makan. Akibatnya adalah anak menjadi tak bisa makan bayam, udang, brokoli, bahkan ada anak yang tak bisa makan nasi.


Setahun yang lalu setelah saya berhasil mutasi kembali dari bekerja di kota tempat tinggalku, satu yang harus mulai kembali kuperhatikan adalah tentang kesulitan makan anakku terutama Haidat, anak pertamaku. Ku tahu bahwa cara-cara lamaku dulu dengan memarahi, memaksa, bukanlah cara yang tepat. Ku paham bahwa kebiasaan makan adalah sebuah perilaku yang harus dibentuk oleh aku dan suami sebagai dua orang yang dititipi.

Mulailah hari-hari pembelajaran. Yang pasti kuhindari marah-marah, karena memarahinya akan membuat suasana yang tidak nyaman dan memancing penolakan yang lebih mempersulit latihan ini. Agar anakku lebih termotivasi, di berbagai kesempatan ku mengobrol dengannya yang ternyata suka aku bercerita. Dalam obrolan kuceritakan tentang manfaat sayur untuk kelancaran proses dalam tubuh, guna protein agar tubuhnya bisa bertambah besar, brokoli hijau yang kaya vitamin, dan sebagainya. Kadang dia menutup telinganya, tapi kubiarkan saja karena suaraku pasti tetap bisa terdengar. Anak itu otaknya seperti spons dan dapat menyerap informasi dengan mudah. Aku pun tahu kalau anakku sudah mulai mengerti, walau di mulutnya tetep bilang tidak tapi dia tampak kesulitan mencari alasan penolakan.

Berbagai skenario, setting, kubuat bersama suamiku. Pergi ke supermarket, ke rumah teman, ke toko mainan, jalan-jalan, dan sebagainya. Semua kegiatan tersebut diatur agar dapat dilaksanakan bila Haidar sudah memakan makanannya. “Mas, silakan habiskan dulu nasi, ikan, dan sayur bayamnya. Setelah habis baru kita berangkat”. Haidar tampak kesal, berusaha menolak, tapi ia tahu bunda dan ayahnya akan konsisten tidak mengajaknya berangkat bila tidak ia makan. Awal hanya 1 sampai 3 helai daun bayam yang berhasil masuk ke mulutnya. 1 potong brokoli karena yang kedua membuat dia ingin muntah. 1 buah udang karena ia berlum terbiasa. Tapi, walau baru satu, ku yakin tertanam dalam diri anakku bahwa ia bisa makan bayam, udang, dan brokoli. Pujian kulontarkan bersama suamiku dan menjalankan kegiatan menyenangkan bersama menjadi sebuah reward murah meriah yang membentuk kami semakin menjadi sebuah keluarga. Selanjutnya yang kupikirkan adalah bagaimana terus mengulang latihan ini sampai ia terbiasa.

Setahun ini berbagai skenario kujalankan. Hikmah proses ini adalah sejak April 2012 ini ku merintis rumah produksi nugget ayam sayur dan udang goreng krispi tanpa MSG dan pengawet karena ku ingin memberikan makanan yang sehat untuk anakku. Anakku suka sekali dengan keduanya. Sekarang Haidar suka sayur bayam, suka sekali udang apalagi dibuat nasi goreng, dan brokoli menjadi salah satu menu yang ada di daftar makanan yang bisa ia konsumsi.

Ketika anak mengatakan tidak mau, tidak suka, benci makanan tertentu, itu artinya “Ajari aku” agar ku bisa dan terbiasa memakannya. Buncis, kacang panjang, pecay, selada bokor, buah-buahan, ikan, dan apapun itu bisa dengan teknik yang benar.

Teknik PARENTING dalam kisah di atas adalah sebagai berikut:

P (Pengasuhan Anak yang Benar)

Meninggalkan cara memarahi dan memaksa dalam membuat anak mau makan

A (Anak adalah anugerah )

Untuk menjadi sehat dan cerdas, anak perlu asupan gizi yang baik. Gizi yang kurang akan membuat anak kita rentan terhadap penyakit. Namun anak tidak memahami hal itu dan lidahya tidak langsung bisa menerima makanan yang baik gizinya. Anak lahir untuk belajar untuk dibimbing dan dibiasakan. R ( Redam amarah)

Mulai dengan memastikan R ( Redam amarah) di keseharian agar anak lebih mudah menerima arahan. Amarah hanya akan membuat anak lebih sulit makan dan menganggap acara makan sebagai acara yang tidak menyenangkan.

E (Empati mendengarkan).

Berikan pemahaman agar anak lebih termotivasi makan. Dalam memberikan pemahaman awali dengan berusaha memahami si anak melalui langkah E (Empati mendengarkan).

N (Notifikasi pembicaraan dan tindakan). Setelah anak merasa nyaman baru pilih N (Notifikasi pembicaraan dan tindakan). Pilih kata pembicaraan yang bisa membuat anak paham, pilih tindakan berupa skenario dan setting agar anak bisa terlatih melakukan.

T (Tanamkan energi positif)

Ketika anak berhasil pastikan berikan pujian T (Tanamkan energi positif).

I (istiqomah). Lakukan kesemua langkah dengan istiqomah (I). Insya Allah anak kita bisa membaik perilaku makannya.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Alamat

Alamat kantor:
PT.MDS Jl.Hos Cokroaminoto Tegalrejo TR III No. 435 A YOGYAKARTA

Alamat Rumah:
Grogol RT.02/RW.04 no. 482, Bakalan Krapyak ,Kudus,JATENG ,59332


HP/WA : 085640972390
BB : 759CAE65

litaalifah@yahoo.com

Facebook




Tentang Saya


Saya adalah Book Advisor Mizan Dian Semesta


Tugas saya adalah menyebarkan info buku-buku untuk anak-anak. di samping anaknya gemar membaca, tapi juga belajar tentang agama sejak dini.


Produk yang saya infokan seperti buku Halo Balita, Nabiku Idolaku, Ensiklopedi Bocah Muslim, I Love My Alquran dan Buku Busa, semua produk bernuansa islami.


Selain menjual buku, saya juga mengajak ibu/bapak yang ingin bergabung menjadi Book Advisor Mizan Dian Semesta seperti saya. Bisa menjadi peluang usaha keluarga