Tantangan orangtua dan anak saat ini adalah komunikasi. Orangtua dan anak sama-sama menginginkan adanya saling pengertian. Komunikasi orang tua kepada anak faktanya adalah hal-hal yang mempengaruhi karakter. Sifat anak yang memiliki sikap minder tidak jarang disebabkan kaena sering disalahkan orangtuanya. Begitu pula dengan anak yang berprestasi secara umum disebabkan dukungan moral dari orang tua.
Maksud baik tidak tersampaikan dengan baik seringkali menjadi kendala. Ekspresi orangtua yang berbeda seakan menghilangkan maksud baik orangtua pada anak. Setiap anak pun tidak memiliki pemaknaan yang baik dari setiap ucapan serta tindakan yang ditujukan kepadanya.
Padahal, setiap ayah dan ibu ingin menjadi orangtua yang baik bagi anaknya. Keinginan mereka tentu menjadi orangtua peduli, penuh semangat, mendukung, kompeten, juga penuh kasih sayang. Tanpa ada penjelasan lain diluar maksud orangtua bersikap hal-hal yang tidak disukai kepada anaknya.
Berikut beberapa perkataan sederhana orangtua pada anak yang dapat membantu terjalinnya hubungan harmoni:
"Aku percaya padamu"
Seorang anak pada usia remaja menuju dewasa, tidak ada hal lain yang mereka inginkan selain kepercayaan dari orang terdekatnya. Percaya menjadi bentuk persetujuan dan validasi yang dilihat seorang anak pada orang lain. Ketika orangtua memberikan kepercayaan ini pada anak tentu mereka akan merasa nyaman, aman, juga percaya diri
"Terima kasih"
Ucapan terima kasih menjadi ucapan sederhana yang sering terlupa dari orangtua pada anak. Bahkan, mungkin ada beberapa orangua yang sungkan atau menolak untuk mengucapkan terima kaih kepada anak mereka. Padahal, ucapan terima kasih menjadi bentuk penghargaan tulus dari orangtua pada anak.
"Usaha yang baik"
Memuji anak seharusnya bukanlah hal yang tabu apalagi aneh. Tapi, memuji dengan baik secara wajar dapat memberikan sebuah pengakuan pada anak. Ungkapan “usaha yang baik” adalah ungkapan sederhana bentuk apresiasi atas usaha anak dalam mencapai sesuatu. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua juga menginginkan agar anak lebih termotivasi lagi untuk melakukan lebih baik.
"Aku bangga padamu"
Perkataan ini seperti mulai jarang terdengar dari orangua pada anak. Padahal seorang anak sejatinya ingin menjadi anak yang dibanggakan orangtuanya. Bahkan, tidak jarang diantara anak-anak menjalankan hidupnya hanya untuk sekadar orangtua mereka bangga. Maka, wajarlah bila orangtua mengatakan kebanggaan kepada anaknya dapat menjadi hal yang dinantikan seorang anak.
"Bagaimana menurutmu?"
Sekarang ini seorang anak sering merasa bahwa pendapat mereka tidak pernah didengar. Mungkin, ada beberapa merasa bahwa setiap ucapan selalu saja salah dihadapan orangtua mereka. Perkatan “bagaiaman menurutmu” setidaknya menjadi pintu keterbukaan diantara orangtua dan anak dalam sebuah diskusi atau dialog. Ini menunjukkan bahwa pendapat anak diperlukan. Dengan meminta pendapat anak dalam sebuah keputusan menjadikan diri mereka penting alam keluarga.
Dengan lima hal sederhana tadi, setidaknya orangtua dan anak dapat terjalin hubungan yang harmoni. Hal sederhana namun bermakna. Tentu orangtua mengharapkan itu terjadi pada anak mereka. [MAN/Mizanmag]
Sumber: http://bit.ly/ZNVaoO
0 komentar:
Posting Komentar